Hasil Pemilu 2009
30% Kuota Caleg Perempuan DPRD Jember
Tak Terpenuhi
Jember Prioritas.
Apa yang menjadi harapan masyarakat khususnya kaum perempuan untuk memperjuangkan 30% kuota atas keterwakilannya di legislatif, ternyata belum dapat terpenuhi. Hal ini terbukti dari hasil Pemilu 2009 yang lalu. Kendati belum memenuhi target 30 persen, jumlah calon legislatif (caleg) yang bakal menduduki kursi DPRD Jember nantinya ada peningkatan yang cukup signifikan. Bila saat pemilu 2004, dari 45 anggota dewan hanya ada satu anggota dewan dari unsur perempuan, saat pileg 2009, diperkirakan akan ada enam perempuan yang akan menjadi wakil rakyat.
Partai politik yang banyak meloloskan caleg perempuan ke gedung dewan adalah Partai Demokrat. Partai Demokrat berhasil mengusung tiga kader perempuannya menjadi wakil rakyat. Yakni atas nama Hj Endang Wahyuni, Rr Lili Safiyani SE, dan Ambar Listiyani SH.
Sementara, parpol lain yang berhasil mengusung kader perempuannya ke gedung dewan adalah PPP atas nama Ila Yadhalubi SE.
Begitu juga dengan PKS yang berhasil menempatkan Hj Lilik Niamah sebagai wakil rakyat. Tak disangka, Partai Gerindra juga mampu mengusung Khosidah, caleg perempuannya duduk di kursi empuk dewan.
Paling tidak inilah data yang berhasil dihimpun Japer (jaringan pemilih rasional) dari rekapitulasi suara yang dilakukan dalam pileg 2009 lalu.
Menurut Kustiono Musri, sekjen Japer, berdasarkan data Japer, raihan kursi perempuan itu tidak menyebar di enam daerah pemilihan (dapil). Dapil yang memiliki keterwakilan perempuan hanya ada di dapil I, III, dan dapil VI. Dari dapil II, IV, dan dapil V, tidak satu pun caleg perempuan yang berhasil melenggang.
Melihat fakta di lapangan, kata Kustiono, dengan masuknya enam caleg perempuan ke gedung dewan, bila dipersentase jumlahnya mencapai 12 persen. Sementara, target keterwakilan perempuan sesuai amanat undang-undang diharapkan bisa mencapai 30 persen.
"Meski tidak mencapai 30 persen dari amanat undang-undang, caleg perempuan dalam pileg 2009, jumlahnya meningkat," ujarnya.
Kustiono merinci, jumlah caleg perempuan yang berpeluang besar lolos menjadi anggota dewan, terbanyak berasal dari dapil I yang mencapai 3 caleg. Sementara, dari dapil III ada 2 caleg perempuan, dan dapil VI ada satu caleg perempuan yang lolos dengan perolehan suara cukup banyak.
Kustiono mengungkapkan, beberapa caleg perempuan yang punya kans besar duduk di dewan ini, sedikit banyak tertolong perolehan suara partai. Misalnya, Indah Wahyuni, RR Lili Safiyani, dan Ambar Listiyani, ketiganya caleg perempuan Partai Demokrat yang meraih kursi karena didukung performa partai yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
"Hal ini bisa dilihat dari raihan suara calegnya dengan parpol berbeda jauh," ujarnya. Kustiyono menambahkan, Indah Wahyuni, caleg Demokrat dari Dapil I berhasil meraih 6.180 suara, sedangkan suara parpolnya mencapai 18.940 suara.
Demikian pula dengan Rr Lili Safiyani yang meraih 8.898 suara dan Ambar Listiyani SH yang meraih 2.541 suara. Sedangkan suara parpol mencapai 13.262 suara. "Selain parpol yang lagi naik daun, suara Lili Safiyani mampu mengungguli caleg lainnya di Dapil III," ujarnya.
Lain lagi dengan Ila Yadhalubi, caleg perempuan PPP yang meraih suara hingga 2.176 suara. Sedangkan raihan suara partainya hanya selisih sedikit, sekitar 2.215 suara.
Hal sama dialami Hj Lilik Niamah, caleg dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang mampu mendulang dukungan hingga 2.378 suara. Sementara, suara parpol yang diraih mencapai 2.384 suara.
Di lain pihak, Khosidah, caleg perempuan dari Gerindra, berhasil meraih 2.380 suara. Sedangkan raihan suara parpol hingga mencapai 3.164 suara. "Jadi, performa partai dan tokoh tetap menjadi kunci penentu kekuatan caleg perempuan," ujarnya.
Kustiono menambahkan, melihat caleg perempuan yang bakal masuk ke kursi dewan, nampaknya akan membawa angin baru terhadap kinerja anggota dewan ke depan. Paling tidak, semakin banyak anggota dewan yang akan memperjuangkan hak dan nasib perempuan di Jember.
Yang menggembirakan, dilihat dari strata pendidikan, dari enam caleg perempuan tersebut, rata-rata jenjang pendidikan mereka cukup tinggi, yakni minimal S1 dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu yang berbeda.
"Saya kira lengkap. Ada caleg perempuan lulusan sarjana ekonomi, pertanian, hukum, dan ada yang dari pengusaha. Kami melihat, ini bisa mengimbangi kemampuan anggota dewan laki-laki," tegasnya.
Kustiyono berharap, dengan semakin banyaknya caleg perempuan yang menjadi wakil rakyat, bisa membuka peluang perempuan lebih besar dalam pemilihan legislatif lima tahun mendatang. Apalagi, saat pileg 2009 yang lalu, Kustiono melihat, caleg perempuan yang maju, belum optimal dalam melakukan menggalang dukungan ke masyarakat. "Mereka masih kalah agresif dengan caleg laki-laki yang lebih terbuka dan menggunakan strategi yang lebih jitu," tegasnya.
Untuk diketahui, dalam pemilu 2004 lalu, satu-satunya anggota dewan dari unsur perempuan berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) atas nama Hj Mustautin.
Baru kemudian, lewat pergantian antar waktu (PAW), ada tambahan tiga perempuan yang masuk ke gedung dewan. Yakni, Heni Kurnianingsih, Ambar Listiyani (anggota DPRD dari Partai Demokrat menggantikan posisi Sholeh dan Shaleh), Lukhis Prihantutik (anggota PKB menggantikan Mustafid). Harapan masyarakat khususnya kaum perempuan, “mudah-mudahan dengan masuknya 6 caleg perempuan sebagai anggota Dewan kali ini , dapat memperjuangkan nasib , harkat dan martabat kaum perempuan.” (HMS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar