Menurut penelusuran Prioritas selama beberapa hari mendapati kenyataan bahwa ada limbah medis yang dibuang di selokan kecil sebelah Rumah Sakit Bina Sehat jember. Limbah medis itu berupa kantong plastik bekas transfusi darah masih lengkap dengan jarumnya, infuse set dan suntikan dengan jarumnya (spuit).
Yang menjadi pertanyaan mengapa ada limbah medis bisa tercecer di selokan, dengan kata lain mengapa bisa terjadi ada limbah medis sampai ke tangan pembuang sampah dan yang akhirnya dibuang juga di tempat sembarangan di selokan di samping Rumah Sakit Bina Sehat. Tepatnya tempat pembuangan sampah/limbah medis itu di selokan yang berada di jalan Sentot Prawirodirjo berjarak kurang lebih 25 meter dari batas pagar RS Bina Sehat.
Karena takut, ketika ditanya siapa yang membuang sampah di situ pemulung itu menjawab “tidak tahu dan tidak kenal orang yang membuang sampah itu”. Aneh rasanya kalau dia tidak mengenal orang yang m,embuang sampah di situ karena setiap harinya dia selalu menunggu datangnya sampah opada jam-jam tertentu yaitu kisaran pukul 7.30 sampai 8.00 pagi setiap hari.
Ada tiga orang yang selalu membuang sampah di selokan itu dua diantaranya bernama Pak Agus dan Pak Madin. Pak Agus petugas sampah dari kampung belakang RS Bina Sehat. Sedangkan Pak Madin adalah petugas pembuang sampah dari RS Bina Sehat.
Ketika ditemui, sebelum membuang sampahnya Pak Madin mengatakan bahwa dirinya mulai sekarang dilarang membuang sampah di selokan oleh pihak RS. Karena kemarin ada wartawan yang menemukan limbah medis. Sewaktu ditanya Prioritas, siapa yang selama ini membuang sampah di selokan dia mengakui bahwa dirinyalah yang membuang sampah di selokan itu. Dia enggan membuang sampah ke TPS 8 karena jauh apalagi (menurutnya) dia cuma menerima upah Rp 100.000.
Demi alasan menghemat waktu, dia memilih membuang sampah di selokan tersebut. Malah dulunya, sebelum RS Bina Sehat memperluas gedung bangunannya sampah-sampah itu di buang di selokan tepat disamping pos satpam yang sekarang ini.
Memang selokan kecil itu airnya mengalir deras karena airnya diarahkan kesana guna mendorong sampah yang dibuang kesitu.
Kronologi
• Pada tgl 4 Maret Prioritas sedang mengambil gambar pemulung yang mengorek-ngorek sampah.
• Namun setelah diteliti ternyata ada sejumlah limbah medis di situ
• Akhirnya limbah medis itu dibuang ke selokan
• Pada tgl 5 Maret mendapat keterangan dari Pak Agus salah seorang petugas pembuang sampah dari kampung Condro yang membuang sampah di situ juga.
• Dia mengatakan bahwa ada tiga (3) orang yang membuang sampah di sini Kalau ada kantong darah itu berarti petugas dari RS bukan dari kampung. Petugas dari RS Bina Sehat itu bernama Pak Madin, yang setiap harinya membuang sampah di situ.
• Pada tgl 6 Maret bertemu dengan Pak Madin petugas sampah RS Bina Sehat.
• Dia mengatakan kalau mulai hari ini di adilarang membuang sampah di selokan sekitar RS Bina Sehat.
• Tetapi dia mengakui kalau selama ini dialah yang membuang sampah di selokan tersebut. Termasuk pada hari ditemukannya limbah medis itu.
Dari keterangan Pak Madin Prioritas mendapat keterangan atau tepatnya pengakuan bahwa dirinyalah yang selama ini membuang sampah di selokan di sekitar lokasi RS Bina Sehat. Yang artinya dengan sengaja atau tidak sengaja limbah medis itu dari RS Bina Sehat bias sampai ke gerobak sampah dan akhirnya di buang di selokan.
Dengan kata lain juga RS Bina Sehatlah yang seharusnya bertanggungjawab atas pembuangan limbah medis tersebuit. Serta RS Bina Sehat harus dengan segera membenahi sistem pengelolaan limbah medis termasuk mengawasi agar jangan sampai limbah tersebut bias tercecer dan dibuang di selokan.
Apa jadinya kalau jarum suntik bekas pasien hepatitis atau bahkan aids itu mengenai orang yang sedang mencari ikan di sungai Bedadung, karena sungai ini sering dipakai sebagai tempat orang menjala ikan. Lalu siapa yang harus bertanggung jawab kalau peristiwa itu terjadi.
Dear Pak Sofyan,
BalasHapusBapak kan suka bisnis di media, bagaimana kalau bapak ikutan bisnis saya pak.. biasa pak networking. coba bula ya pak www.avanzaku.com/?id=av1000335 .. lumayan loh pak pendapatanya.
Tapi gak sebesar pendapatan pebisnis tembakau loh pak
Terima kasih
Wahyu Edy (Putra Asli Jember)
Ini Yang s\dishoot kayaknya sampahnya masyarakat sekitar dech bukan sampah Medis....he..he..he...
BalasHapus